Saturday, January 16, 2016

Laporan Praktikum Percobaan Pengaruh Listrik Statis

PERCOBAAN PENGARUH LISTRIK STATIS

I.                  TUJUAN
Memperagakan dan mengetahui adanya pengaruh listrik statis pada sebuah benda yang tidak bermuatan listrik menjadi bermuatan listrik.

II.              LANDASAN TEORI
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Listrik statis juga bisa diartikan sebagai listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri dari molekul-molekul dan atom, yang di dalamnya terdapat proton dan elektron dalam jumlah tertentu. Sesuai dengan teori Thomson, Rutherford dan Bohr, atom terdiri dari muatan positif dan negatif. Muatan positif dinamakan proton dalam inti, dan muatan negatif dinamakan elektron yang bergerak mengelilingi inti. Jika proton dan elektron jumlahnya sama, maka benda dikatakan bermuatan netral. Sebaliknya benda bermuatan negatif bila jumlah elektron lebih besar dibandingkan proton. Benda bermuatan positif bila jumlah proton lebih besar dibandingkan elektron. Proses seperti ini terjadi ketika atom membentuk ion dengan cara melepas atau menangkap elektron. Muatan listrik pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang membentuk ion. Proses ionisasi terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi, pengaruh energi luar baik melalui gesekan, pemanasan, dan sebagainya

Kata listrik berasal dari bahasa Yunani elektron yang berarti amber, merupakan damar yang membatu. Jika kita menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber akan menarik potongan daun kecil-kecil atau debu. Batang kaca atau penggaris plastik jika digosok dengan sepotong kain akan menunjukkan efek amber atau listrik statis. Efek ini juga dapat terjadi ketika kita menyisir rambut atau ketika menyeterika baju nilon, menyebakan suatu benda bermuatan listrik karena proses gosokan dan dikatakan benda memiliki muatan listrik.


III.          ALAT DAN BAHAN
1.     Lima lembar kertas ketik
2.     Pelubang kertas
3.     Empat balon bundar
4.     Spidol
5.     Jangka
6.     Kain wol
7.     Penunjuk waktu


IV.           PROSEDUR KEGIATAN
1.     Meniup masing-masing balon sampai seukuran jeruk bali dan diikat. Dengan menggunakan spidol diberi nomor pada balon tersebut 1 hingga 4.
2.     Menggunakan jangka untuk menggambar lingkaran berdiameter 15 cm dibagian tengah empat lembar kertas, memberi angka pada kertas-kertas tersebut 1 hingga 4.
3.     Melipat salah satu kertas setengahnya.
4.     Menggunakan pelubang kertas untuk membuat 26 lingkaran dari kertas yang terlipat.
5.     Meletakkan kertas diatas meja dan menyebarkan ke 26 potongan kertas dalam lingkaran pada kertas.
6.     Mengosok-gosokan balon 1 dengan cepat maju mundur pada kain wol sebanyak 10 kali. Kemudian balon 1 dekatkan potongan-potongan kertas selama 5 detik.
7.     Menghitung jumlah potongan kertas yang menempel pada balon.
8.     Menyingkirkan kertas 1, balon 1, dan potongan yang telah terpakai.
9.     Mengulangi langkah 4 hingga 8 sebanyak tiga kali.
10.       Menghitung jumlah rata-rata potongan yang menempel pada balon.
11.       Mengulangi penyelidikan dengan menggunakan kain yang terbuat dari serat sintetis seperti rayon atau nilon.


V.               HASIL PENGAMATAN


Balon 1
Balon 2
Balon 3
Balon 4
Potongan kertas
13
19
12
20
Total
64
Rata-Rata
16

  


 
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan balon plastik, kain wol dan potongan-potongan kertas. Setelah digosokkan balon dengan kain wol, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah balon tersebut. Hal itu disebabkan karena balon sudah mengandung\bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi. 

Lalu mencoba menggunakan kain serat sintetis. Hal yang terjadi sama halnya dengan menggunakan kain wol, potongan kertas dapat tertarik/menempel pada balon yang sudah digosokkan pada kain serat sintetis.

VI.           ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua zat seperti balon dan kain wol yang saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah (kain wol) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon)  Hal ini menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan kain wol atau bisa juga kain sintetis merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) apabila sebelum digosokan. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif berlebih ketika didekatkan ke potongan kertas yang akan dapat menarik potongan kertas tersebut.

VII.       PERTANYAAN DAN JAWABAN

1.                 Pertanyaan:
a.     Apakah jumlah gosokan balon mempengaruhi gaya dari muatan yang dihasilkan?
b.     Bagaimana pengaruh bentuk potong kertas terhadap gaya tarik bahan yang bermuatan?
c.      Bagaimana jarak potong kertas dari bahan yang bermuatan terhadap gerakan potong kertas?

2.                  Jawaban:
a.     Iya mempengaruhi. Semakin banyak jumlah gosokan balon pada kain wol maka semakin besar muatan listrik yang dihasilkan.
b.     Semakin kecil bentuk potongan kertas maka gaya tarik-menarik semakin besar. Apabila semakin besar bentuk potongan kertas maka gaya tarik-menariknya semakin kecil.
c.      Jika semakin dekat jaraknya semakin cepat gerakannya begitupun sebaliknya.

VIII.   KESIMPULAN DAN SARAN

1.                 Kesimpulan
Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa bermuatan negatif maupun positif. Semua benda terbentuk dari atom-atom. Setiap
atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua benda seperti balon dan kain wol saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah (potongan kertas) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon).

2.                 Saran
Dengan dilakukannya percobaan ini, semoga pada percobaan lainnya dapat menambah medium atau benda yang bermuatan listrik lain.


No comments:

Post a Comment