PERCOBAAN PENGARUH LISTRIK STATIS
I.
TUJUAN
Memperagakan dan mengetahui adanya pengaruh listrik
statis pada sebuah benda yang tidak bermuatan listrik menjadi bermuatan
listrik.
II.
LANDASAN TEORI
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan
listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Listrik statis juga bisa
diartikan sebagai listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan
listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik
yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Muatan listrik suatu benda terjadi
karena susunan partikel benda yang terdiri dari molekul-molekul dan atom, yang
di dalamnya terdapat proton dan elektron dalam jumlah tertentu. Sesuai dengan
teori Thomson, Rutherford dan Bohr, atom terdiri dari muatan positif dan
negatif. Muatan positif dinamakan proton dalam inti, dan muatan negatif
dinamakan elektron yang bergerak mengelilingi inti. Jika proton dan elektron
jumlahnya sama, maka benda dikatakan bermuatan netral. Sebaliknya benda
bermuatan negatif bila jumlah elektron lebih besar dibandingkan proton. Benda
bermuatan positif bila jumlah proton lebih besar dibandingkan elektron. Proses
seperti ini terjadi ketika atom membentuk ion dengan cara melepas atau
menangkap elektron. Muatan listrik pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya
yang membentuk ion. Proses ionisasi terjadi karena beberapa hal seperti karena
induksi, pengaruh energi luar baik melalui gesekan, pemanasan, dan sebagainya
Kata listrik berasal dari
bahasa Yunani elektron yang berarti amber, merupakan damar yang membatu. Jika
kita menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber akan menarik potongan
daun kecil-kecil atau debu. Batang kaca atau penggaris plastik jika digosok
dengan sepotong kain akan menunjukkan efek amber atau listrik statis. Efek ini
juga dapat terjadi ketika kita menyisir rambut atau ketika menyeterika baju
nilon, menyebakan suatu benda bermuatan listrik karena proses gosokan dan
dikatakan benda memiliki muatan listrik.
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Lima lembar kertas ketik
2. Pelubang kertas
3. Empat balon bundar
4. Spidol
5. Jangka
6. Kain wol
7. Penunjuk waktu
IV.
PROSEDUR KEGIATAN
1. Meniup masing-masing balon sampai seukuran jeruk bali
dan diikat. Dengan menggunakan spidol diberi nomor pada balon tersebut 1 hingga
4.
2. Menggunakan jangka untuk menggambar lingkaran
berdiameter 15 cm dibagian tengah empat lembar kertas, memberi angka pada
kertas-kertas tersebut 1 hingga 4.
3. Melipat salah satu kertas setengahnya.
4. Menggunakan pelubang kertas untuk membuat 26 lingkaran
dari kertas yang terlipat.
5. Meletakkan kertas diatas meja dan menyebarkan ke 26
potongan kertas dalam lingkaran pada kertas.
6. Mengosok-gosokan balon 1 dengan cepat maju mundur pada
kain wol sebanyak 10 kali. Kemudian balon 1 dekatkan potongan-potongan kertas
selama 5 detik.
7. Menghitung jumlah potongan kertas yang menempel pada
balon.
8. Menyingkirkan kertas 1, balon 1, dan potongan yang
telah terpakai.
9. Mengulangi langkah 4 hingga 8 sebanyak tiga kali.
10. Menghitung jumlah rata-rata potongan yang
menempel pada balon.
11. Mengulangi penyelidikan dengan menggunakan
kain yang terbuat dari serat sintetis seperti rayon atau nilon.
V.
HASIL PENGAMATAN
|
Balon 1
|
Balon 2
|
Balon 3
|
Balon 4
|
Potongan kertas
|
13
|
19
|
12
|
20
|
Total
|
64
|
|||
Rata-Rata
|
16
|
Untuk
mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan
balon plastik, kain wol dan potongan-potongan kertas. Setelah digosokkan balon
dengan kain wol, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka
yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah balon
tersebut. Hal itu disebabkan karena balon sudah mengandung\bermuatan gaya
kelistrikan. Adanya
gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik
potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan
tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda
plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
Lalu
mencoba menggunakan kain serat sintetis. Hal yang terjadi sama halnya dengan
menggunakan kain wol, potongan kertas dapat tertarik/menempel pada balon yang
sudah digosokkan pada kain serat sintetis.
VI.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh
benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat
terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari
proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik
positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua zat seperti
balon dan kain wol yang saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang
mempunyai daya tarik yang lemah (kain wol) dan menempel pada material yang
mempunyai daya tarik yang kuat (balon) Hal ini menyebabkan kedua material menjadi
bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif
dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan kain wol
atau bisa juga kain sintetis merupakan listrik netral (jumlah muatan positif
dan negatifnya sebanding) apabila sebelum digosokan. Karena jumlah muatan
positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif
berlebih ketika didekatkan ke potongan kertas yang akan dapat menarik potongan
kertas tersebut.
VII. PERTANYAAN
DAN JAWABAN
1.
Pertanyaan:
a. Apakah jumlah gosokan balon mempengaruhi gaya dari
muatan yang dihasilkan?
b. Bagaimana pengaruh bentuk potong kertas terhadap gaya
tarik bahan yang bermuatan?
c. Bagaimana jarak potong kertas dari bahan yang bermuatan
terhadap gerakan potong kertas?
2.
Jawaban:
a. Iya mempengaruhi. Semakin banyak jumlah gosokan balon
pada kain wol maka semakin besar muatan listrik yang dihasilkan.
b. Semakin kecil bentuk potongan kertas maka gaya
tarik-menarik semakin besar. Apabila semakin besar bentuk potongan kertas maka
gaya tarik-menariknya semakin kecil.
c. Jika semakin dekat jaraknya semakin cepat gerakannya
begitupun sebaliknya.
VIII. KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa
bermuatan negatif maupun positif. Semua benda terbentuk dari atom-atom. Setiap
atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan
elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan
elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua benda seperti balon dan
kain wol saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya
tarik yang lemah (potongan kertas) dan menempel pada material yang mempunyai
daya tarik yang kuat (balon).
2.
Saran
Dengan
dilakukannya percobaan ini, semoga pada percobaan lainnya dapat menambah medium
atau benda yang bermuatan listrik lain.
No comments:
Post a Comment