Monday, October 15, 2018

PELUANG (Materi Kuliah-an)


A.      Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai suatu kejadian yang timbul di luar dugaan atau harapan. Misalnya, pada pagi hari terlihat mendung, sehingga kita memutuskan untuk membawa payung ketika ingin pergi ke sekolah, namun di dalam perjalanan tidak hujan, akhirnya payung tersebut tidak berguna dan hanya menambah bobot tas kita saja, namun adakalanya payung yang dibawa bermanfaat bagi kita karena dugaan kita benar. Demikian pula ketika kita melantunkan dadu dalam permainan ular tangga, adakalanya angka 1, 2, 3, 4, 5 atau 6 yang akan muncul dalam satu kali pelantunan. Jika pelantunan  itu dilakukan berulang-ulang misal seratus kali, kita tidak pernah tahu angka berapa yang akan muncul setiap pelantunannya.
Dari persoalan-persoalan sederhana semacam di atas timbullah suatu pengertian yang merupakan ukuran bagi kemungkinan dari suatu kejadian, yang dinamakan peluang. Ukuran peluang berkisar antara 0 sampai 1, peluang bernilai 0 apabila suatu kejadian tidak mungkin terjadi, dan bernilai 1 apabila suatu kejadian pasti akan terjadi.



A.      Ruang Sampel
Andi sedang bermain monopoli dengan adiknya, mereka membuat peraturan, bahwa boleh meemulai permainan jika dapat melantunkan dadu bermata 6. Ketika melakukan pelantunan dadu bisa saja Andi tidak langsung mendapatkan dadu bermata 6, namun bisa saja dadu bermata 1 satu atau mata lainnya. Karena dadu memiliki bentuk segi enam dan setiap sisinya memiliki mata berbeda, maka dari setiap pelantunan hasil yang mungkin  keluar adalah {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Andi akan  terus melantunkan dadu sampai kejadian  munculnya dadu bermata 6 tepat pertama kali, agar ia bisa mulai permainan. Himpunan angka {1, 2, 3, 4, 5, 6} kita beri nama sampel dari percobaan pelantunan dadu, dan munculnya dadu bermata 6 adalah suatu kejadian yang bisa saja terjadi dari percobaan pelantunan sebuah dadu seimbang. Berdasarkan ilustrasi di atas kita dapat menarik suatu definisi tentang ruang sampel dan kejadian.
 Semua kemungkinan yang dapat terjadi dari suatu percobaan adalah ruang sampel. Ruang sampel dinotasikan dengan huruf “S”.  sedangkan kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Berikut ini adalah beberapa contoh ruang sampel dari suatu percobaan.
Contoh 1.1

1. Percobaan yang dilakukan adalah melantunkan sebuah koin seimbang.
S={A,G}
                     A adalah notasi yang diberikan jika angka yang muncul.
                    G adalah notasi yang diberikan jika gambar  yang muncul.
2. Percobaan yang dilakukan adalah melantunkan dua buah koin seimbang.
                                                       S={AA,AG,GA,GG}
3. Percobaan yang dilakukan adalah melantunkan tiga  buah koin seimbang.
                                S={AAA,AAG,AGA,GAA,GGA,GAG,AGG,GGG}
4. Percobaan yang dilakukan adalah melantunkan dua buah dadu seimbang.
            S={((1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6)@(2,1),(2,2),(2,3),(2,4),(2,5),(2,6)@(3,1),(3,2),(3,3),  (3,4),(3,5),(3,6)@(4,1),(4,2),(4,3),(4,4),(4,5),(4,6)@(5,1),(5,2),(5,3),(5,4),(5,5),(5,6)@(6,1),(6,2),(6,3),(6,4),(6,5),(6,6))}
5. Percobaan menghitung banyaknya kecelakaan di jalan tol jagorawi.
                                                                 S=0,1,2,3,…
6. Percobaan menghitung waktu hidup lampu di pabrik X.
                                         S=[0,∞), (dalam jam)
Telah kita ketahui bahwa kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel, contoh kejadian dari ruang sampel dari 6 contoh di atas adalah sebagai berikut:
Contoh 1.2
1. K_1={A}, K merupakan kejadian dari pelantunan sebuah koin seimbang.
2. K_2={AG,GG} adalah kejadian dari pelantunan dua buah koin seimbang.
3. K_3=(AAA,AGA,GAA} adalah kejadian dari pelantunan tiga buah koin seimbang.
4. K_4={(4,5),(5,6),(6,3)} adalah kejadian dari pelantunan dua buah dadu seimbang.
5. K_5={0,3} adalah kejadian dari percobaan menghitung banyaknya kecelakaan di tol jagorawi.
6. K_6={6 jam} adalah kejadiaan dari percobaan menghitung lamanya waktu hidup dari sebuah lampu.

Untuk dua buah kejadian sembarang, kita dapat mengoperasikan kejadian-kejadian tersebut, adapun operasi kejadian tersebut adalah: irisan, gabungan. Selain operasi irisan dan gabungan ada operasi sebuah kejadian yaitu komplemen. Berikut adalah definisi dari operasi irisan, gabungan dan komplemen.
Definisi 1.1
A dan B adalah dua buah kejadian sembarang yang memiliki ruang sampel S, maka berlaku:
A∪B={x|x∈A atau x∈B}
A∩B={x|x∈A dan x∈B}
A^c={x|x∈S,x∉A}
Contoh 1.3. Lina dan Tina sedang bermain ular tangga. Lina berharap mendapatkan angka genap agar  ia dapat naik tangga. Sedangkan Tina berharap mendapatkan angka lebih dari 3 agar terhindar dari ular. Tentukan kejadian gabungan dan irisan dari harapan mereka berdua beserta komplemen dari setiap harapan mereka berdua.
A={2,4,6}→Kejadian yang diharapkan Lina .
B={4,5,6}→Kejadian yang diharapkan Tina.
A∪B={2,4,5,6}
A∩B={4,6}
A^C={1,3,5}
B^C={1,2,3}

C. Peluang dari Suatu Kejadian
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan peluang. Contohnya adalah:
Peluang kemenangan grup real madrid melawan juventus adalah 1/2
Peluang hari ini akan hujan adalah 1/3
Peluang terjadinya kecelakaan di jalan tol jagorawi adalah 1/9
Namun apa artinya peluang. Peluang adalah suatu ukuran dari kejadian. Untuk memperoleh peluang dari suatu kejadian maka kita menghitung proporsi dari suatu kejadian terhadap banyaknya kejadian yang mungkin akan terjadi. Atau secara matematis dapat dinotasikan sebagai berikut:
P(A)=n(A)/n(S)
A adalah suatu kejadian sembarang yang berada di ruang sampel S
n(A) adalah banyaknya kejadian A.
n(S) adalah banyaknya kejadian S.
Untuk memahami bagaimana menghitung peluang, perhatikan contoh di bawah ini:
Contoh 1.4
Ali akan melantunkan sebuah dadu seimbang. Tentukan peluang munculnya angka?
B adalah kejadian munculnya angka
P(B)=1/2
Andri akan melantunkan tiga buah koin seimbang. Tentukan peluang paling sedikit 2 angka yang muncul?
A adalah kejadian munculnya paling sedikit 2 angka yang muncul
P(A)=1/2
Dua buah dadu dilantunkan, tentukan peluang munculnya mata dadu berjumlah 9?
C adalah kejadian munculnya mata dadu berjumlah 9
P(C)=1/9
Suatu huruf  akan diambil secara acak dari alfabet. Tentukan peluang terambilnya huruf vokal?
D adalah kejadian terambilnya huruf vokal
P(D)=5/26
Untuk setiap kejadian A yang berada di dalam ruang sampel S, maka P(A) selalu memenuhi definisi berikut ini:
Definisi 1.2
0≤P(A)≤1
P(S)=1
Untuk sembarang kejadian A_1,A_2,A_3,…,A_n yang saling lepas maka berlaku:
P(⋃_(i=1)^n▒A_i )=P(A_1 )+P(A_2 )+⋯+P(A_n )
Berdasarkan definisi di atas, kita dapat menghitung P(A^C ), karena kejadian A dan A^C saling lepas, maka berdasarkan definisi 1.2 poin 2 dan 3, kita peroleh
P(S)=P(A∪A^C )
1=P(A)+P(A^C)
P(A^C )=1-P(A)
Pada definisi 1.2  poin 3 rumus tersebut berlaku jika kejadian saling lepas. Bagaimana jika kejadiannya tidak saling lepas? Misal kita mempunyai 2 buah kejadian yang tidak saling lepas, bagaimana menghitung P(A∪B), cara menghitungnya menggunakan rumus:
P(A∪B)=P(A)+P(B)-P(A∩B)
Contoh 1.5. Sebuah dadu seimbang dilantunkan sebanyak 1 kali. jika A adalah kejadian munculnya angka genap dan B adalah kejadian munculnya angka prima. Maka tentukan P(A∪B)?
P(A∪B)=P(A)+P(B)-P(A∩B)
=1/2+1/2-1/6
=5/6
Contoh 1.6. Sebuah dadu dibuat sedemikian hingga. Angka 5 akan 3 kali sering muncul dibandingkan angka 1, 2, 3, 4, sedangkan angka 6 akan 2 kali lebih sering muncul dari angka 5. Tentukan peluang munculnya angka 2?
Penyelesaian:
P(X=1)=1/3 P(X=5)
P(X=2)=1/3 P(X=5)
P(X=3)=1/3 P(X=5)
P(X=4)=1/3 P(X=5)
P(X=6)=2.P(X=5)
Jika P(X=5)=p, maka:
P(X=1)=1/3 p
P(X=2)=1/3 p
P(X=3)=1/3 p
P(X=4)=1/3 p
P(X=6)=2p
Menurut sifat kedua mengatakan bahwa P(S)=1
P(X=1)+P(X=2)+P(X=3)+P(X=4)+P(X=5)+P(X=6)=1
1/3 p+1/3 p+1/3 p+1/3 p+p+2p=1
13/3 p=1
p=3/13
P(X=2)=1/3 P(X=5)=1/3.3/13=1/13
Jadi peluang munculnya angka 2 sebesar 1/13

D. Peluang Bersyarat
Sebuah dadu seimbang dilantunkan sebanyak 1 kali. jika yang muncul dadu bermata lebih dari 3, tentukan peluang munculnya dadu bermata prima? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat kita jawab dengan peluang bersyarat. Dalam kasus di atas bila kita misalkan A adalah kejadian munculnya dadu bermata lebih dari 3. Dan B adalah kejadian munculnya mata dadu prima. Karena A terlebih dahulu kita ketahui atau A adalah syarat dari kejadian B, maka dapat dinotasikan P(B|A). Yang dapat dibaca Peluang bersyarat B jika diketahui A atau peluang kejadian B bersyarat A. cara menghitung P(B|A) adalah sebagai berikut:
P(B|A)=P(A∩B)/P(A) ,P(A)>0
Berdasarkan rumus di atas maka peluang munculnya dadu bermata prima dengan syarat dadu yang muncul bermata lebih dari 3 adalah:
P(B│A)=(1/6)/(1/2)=1/6×2/1=1/3
Contoh 1.6. Sebuah dadu seimbang akan dilantunkan sebanyak satu kali. Jika diketahui angka yang muncul adalah genap, tentukan peluang munculnya angka tersebut adalah prima?
Penyelesaian:
A adalah kejadian munculnya angka prima, A=(2,3,5)
B adalah kejadian munculnya angka genap, B={2,4,6}
P(A│B)=(P(A∩B))/(P(B))=(1/6)/(1/2)=1/3

Contoh 1.7.  Di dalam sebuah keranjang terdapat 3 buah bola merah dan 4 bola putih. Dari keranjang tersebut akan diambil 2 buah bola secara berurutan tanpa pengembalian. Tentukan peluang terambilnya bola putih pada pengambilan pertama dan bola merah pada pengambilan kedua?
Penyelesaian
A adalah kejadian terambilnya bola berwarna putih
B adalah kejadian terambilnya bola berwarna merah
P(A∩B)=P(A).P(A|B)
=4/7.3/6
=2/7

Contoh 1.8. Dilakukan sebuah survey pada pasien rumah sakit “Y” yang berjumlah 100 orang. survey ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap penyakit jantung. Berikut ini adalah hasil pencatatannya.

Tabel 1.1.
Hasil perhitungan survey pengaruh kebiasaan merokok terhadap penyakit jantung
Merokok Tidak merokok Jumlah
Pengidap penyakit jantung 50 5 55
Bukan pengidap penyakit jantung 10 35 45
Jumlah 60 40 100

Bila seseorang dipilih secara acak dari kelompok ini, tentukan peluang bahwa orang tersebut:
Pengidap penyakit jantung, jika diketahui orang tersebut merokok.
A adalah kejadian terpilihnya seseorang pengidap penyakit jantung.
B adalah kejadian terpilihnya seseorang yang merokok
P(A│B)=50/60
Perokok, jika diketahui bahwa orang tersebut mengidap penyakit jantung.
A adalah kejadian terpilihnya seseorang pengidap penyakit jantung.
B adalah kejadian terpilihnya seseorang yang merokok
P(B|A)=50/55

Peluang Dua Kejadian Saling Bebas
Kejadian A dan kejadian B dikatakan saling bebas jika:
P(A∩B)=P(A)P(B)
Akibat dari definisi di atas adalah:
Dua buah kejadian A dan B^C merupakan kejadian yang saling bebas
Dua buah kejadian A^C dan B merupakan kejadian yang saling bebas
Dua buah kejadian A^C dan B^C merupakan kejadian yang saling bebas
Bukti:
P(A∩B^C )=P(A)-P(A∩B)
=P(A)-P(A)P(B)
=P(A)(1-P(B))
=P(A).P(B^C) (Terbukti)
P(A^C∩B)=P(B)-P(A∩B)
=P(B)-P(A)P(B)
=P(B)(1-P(A))
=P(B)P(A^C )
=P(A^C )P(B) (Terbukti)
P(A^C∩B^C )=P(A^C )-P(A^C∩B)
=P(A^C )-P(A^C )P(B)
=P(A^C )(1-P(B))
=P(A^C )P(B^C ) (Terbukti)

Contoh 1.9. Sebuah keranjang berisikan 3 buah bola. Bola-bola tersebut diberi nomor urut  yaitu, 1, 2, dan 3. Jika A adalah kejadian terambilnya bola bernomor 1 dan 2. Jika B adalah kejadian terambilnya bola bernomor 1 dan 3. Dan jika C adalah kejadian terambilnya bola bernomor 2 dan 3. Tentukan apakah kejadian A, B dan C merupakan kejadian saling bebas?
P(A∩B∩C)=0
P(A)P(B)P(C)=1/2×1/2×1/2=1/8
Karena P(A∩B∩C)≠P(A)P(B)P(C) maka kejadian A dan kejadian B tidak saling bebas.
Contoh 1.10. Ida melantunkan koin sebanyak dua kali. A adalah kejadian munculnya angka pada pelantunan pertama dan B adalah kejadian munculnya gambar pada pelantunan kedua. Tentukan apakah kejadian A dan B saling bebas.
P(A)=1/2
P(B)=1/2
P(A∩B)=1/4
P(A).P(B)=1/4
Karena P(A∩B)=P(A)P(B) maka kejadian A dan kejadian B saling bebas.

E. Dalil Bayes
Sebelum mendiskusikan tentang aturan bayes, pertama-tama akan dibahas terlebih dahulu tentang ruang partisi dan total peluang. Berikut ini adalah uraiannya.
Definisi 1.3.
Kejadian-kejadian B_1,B_2,B_3,…,B_n  dikatakan ruang partisi dari ruang sampel S, jika memenuhi:
B_i∩B_j=∅,i=1,2,3,..,n,j=1,2,3,…,n,i≠j
B_1∪B_2∪B_3∪…∪B_n=S
P(B_i )>0,∀i=1,2,3,…,n
Untuk memahami ruang partisi dari ruang sampel, perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh 1.11. Sebuah dadu seimbang akan dilantunkan sebanyak 1 kali. A merupakan kejadian munculnya angka {1,2}, B merupakan kejadian munculnya angka {3,5,6}, C merupakan kejadian munculnya angka {4}. Apakah kejadian A, kejadian B dan kejadian C merupakan partisi dari ruang sampel.
Untuk mengetahui apakah kasus di atas merupakan ruang partisi atau tidak, akan dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
Poin 1 pada definisi 1.3 terpenuhi
Poin 2 pada definisi 1.3 terpenuhi
Poin 3 pada definisi 1.3 terpenuhi
Karena semuanya terpenuhi maka kejadian A, B, dan C merupakan ruang partisi dari S.
Contoh 1.12. Angga memiliki 3 buah kotak yang berisikan  compact disk (cd). Kotak pertama berisikan 1 cd verbatim dan 2 cd sonny, kotak kedua berisikan 3 cd verbatim dan 4 cd sonny, sedangkan kotak ketiga berisikan 5 cd verbatim dan 1 cd sonny. Sebuah kotak akan diambil secara acak, dimana peluang terambilnya kotak tersebut sama besar. kemudian sebuah cd akan diambil dari kotak tersebut. Tentukan peluang bahwa cd  yang terambil merupakan cd verbatim?
B_1 adalah kejadian terpilihnya kotak 1
P(B_1 )=1/3
B_2 adalah kejadian terpilihnya kotak 2
P(B_2 )=1/3
B_3 adalah kejadian terpilihnya kotak 3
P(B_3 )=1/3
A adalah kejadian terpilihnya cd verbatim
P(A|B_1 )=1/3
P(A|B_2 )=3/7
P(A|B_3 )=5/6
P(A)=∑_(i=1)^3▒P(B_i )P(A|B_i )
=P(B_1  )P(A|B_1 )+P(B_2  )P(A|B_2 )+P(B_3  )P(A|B_3 )
=(1/3×1/3)+(1/3×3/7)+(1/3×5/6)
=1/9+3/21+5/18
=(14+18+35)/126=67/126

Contoh 1.13 hanya mencari peluang terambilnya cd verbatim, tanpa mengetahui cd verbatimnya berasal dari kotak berapa. Apabila ingin mengetahui asal cd tersebut dari kotak mana. Kita dapat menggunakan aturan bayes.
Jika kejadian-kejadian B_1,B_2,B_3,…,B_n merupakan ruang partisi dari S, maka peluang dari kejadian yang sembarang dari S dan P(A)>0 dapat ditentukan menggunakan rumus:
P(B_i |A)=(P(B_i )P(A│B_i ))/P(A) ,i∈(1,2,3,…,n)
Contoh 1.14. Berdasarkan contoh 1.11 tentukan peluang cd verbatim yang terambil berasal dari kotak ke-2.
P(B_2 |A)=(P(B_2 )P(A|B_2))/(P(A))
=(1/3×3/7)/(67/126)
=1/7×126/67
=126/469
=18/67


















Rangkuman

Semua kemungkinan yang dapat terjadi dari suatu percobaan adalah ruang sampel. Ruang sampel dinotasikan dengan huruf “S”.  sedangkan kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
A dan B adalah dua buah kejadian sembarang yang memiliki ruang sampel S, maka berlaku:
A∪B={x|x∈A atau x∈B}
A∩B={x|x∈A dan x∈B}
A^c={x|x∈S,x∉A}
Peluang adalah suatu ukuran dari kejadian.
P(A)=n(A)/n(S)
A adalah suatu kejadian sembarang yang berada di ruang sampel S
n(A) adalah banyaknya kejadian A.
n(S) adalah banyaknya kejadian S.
Untuk setiap kejadian A yang berada di dalam ruang sampel S, maka P(A) selalu memenuhi definisi berikut ini:
0≤P(A)≤1
P(S)=1
Untuk sembarang kejadian A_1,A_2,A_3,…,A_n yang saling lepas maka berlaku:
P(⋃_(i=1)^n▒A_i )=P(A_1 )+P(A_2 )+⋯+P(A_n )
Peluang bersyarat B jika diketahui A atau peluang kejadian B bersyarat A. cara menghitung P(B|A) adalah sebagai berikut:
P(B|A)=P(A∩B)/P(A) ,P(A)>0
Kejadian A dan kejadian B dikatakan saling bebas jika:
P(A∩B)=P(A)P(B)
Kejadian-kejadian B_1,B_2,B_3,…,B_n  dikatakan ruang partisi dari ruang sampel S, jika memenuhi:
B_i∩B_j=∅,i=1,2,3,..,n,j=1,2,3,…,n,i≠j
B_1∪B_2∪B_3∪…∪B_n=S
P(B_i )>0,∀i=1,2,3,…,n
Jika kejadian-kejadian B_1,B_2,B_3,…,B_n merupakan ruang partisi dari S, maka peluang dari kejadian yang sembarang dari S dan P(A)>0 dapat ditentukan menggunakan rumus:
P(B_i |A)=(P(B_i )P(A│B_i ))/P(A) ,i∈(1,2,3,…,n)


Tuesday, July 31, 2018

Zaman-nya Media Sosial

Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Kini teknologi telah berkembang pesat dan semakin canggih sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi yang semakin memanjakan kehidupan manusia. Contohnya adalah media sosial.

Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadi faktor penting interaksi antar manusia. Khususnya kaum remaja. Ingat saja bagaimana  sulitnya untuk berhubungan dengan orang lain di luar kota, luar pulau, atau luar negeri  beberapa tahun yang lalu.  Tarif telepon yang masih mahal atau surat yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengiriman membuat orang yang terpisah jauh akan sangat sulit untuk dihubungi. Namun perkembangan teknologi yang pesat membuat berhubungan dengan orang lain meskipun terpisah ribuan kilometer dan zona waktu yang berbeda pun menjadi semudah membalikkan telapak tangan.

Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya di hadapan orang lain atau pun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Di tambah lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan ber-sosial media dan provider yang menyediakan murahnya layanan sosial media. Hal ini jelas mengakibatkan remaja melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui.

Pengertian Media Sosial

Dalam beberapa dekade belakangan kita seringkali mendengar kata social media atau media sosial atau jejaring sosial. Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki andil besar dalam memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Sosial media dan internet menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan karena kebanyakan orang akan tertuju pada penggunaan internet seperti Facebook, Twitter, Blogging, Youtube dan semua fasilitas yang lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi antar manusia.

Berikut beberapa karakter dari media sosial antara lain :
1.       Adanya partisipasi
2.       Adanya keterbukaan
3.       Adanya percakapan
4.       Adanya komunitas
5.       Adanya Koneksi

Secara umum, media sosail dibagi atas enam kelompok besar
1.         Jejaring sosial. Jejaring sosial membuka kesempatan bagi setiap orang untuk membangun
akun sendiri dan terhubung dengan orang lain untuk berbagi konten ataupun informasi. Contohnya, My Space, Facebook, Instagram, dan Twitter.
2.         Blog. Blog adalah jurnal online yang digunakan tiap orang untuk berbagi biasanya
tulisan, video foto dan lain-lain.
3.         Wikis. Website ini membuka kesempatan bagi tiap orang untuk menambah konten atau untuk mengedit informasi yang terdapat di dalamnya, dan menjadikan data-data tersebut seperti dokumen bersama. Contohnya, Wikipedia.
4.        Podcasts, seperti layanan Apple iTunes
5.        Content communities, seperti, Flickr, del.icio.us, dan Youtube.
6.        Forum. Layanan yang terbuka untuk diskusi secara online, contohnya,
kaskus.com.

Berikut ini adalah data statistik mengenai penggunaan media sosial di Indonesia.




Pengaruh positif media sosial

1.      Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak. Lewat media sosial, anda
         dapat mengatur  langkah dan strategi anda tanpa takut terlihat seperti seekor
         cacing kepanasan lagi. Komunikasi lebih mudah mengalir dibandingkan saat anda
         berbicara langsung.
2.      Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman
yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
3.      Situs jejaring sosial membuat sebagian orang menjadi lebih mudah bersahabat,
perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang  ulang tahun, mengomentari foto,video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
4.      Membantu orang dalam pengapresiasian diri
5.      Jarak dan Waktu bukan masalah. Di era media sosial seperti sekarang ini,
         hubungan jarak jauh atau long distance relationship bukan lagi halangan besar
(meskipun tetap sulit). Anda tidak lagi harus mengirim surat tiap minggu kepada
pasangan anda yang sedang bekerja di luar kota atau luar negeri karena media sosial sudah menghilangkan batasan jarak dan waktu bagi anda yang harus membina hubungan jarak jauh.
6.        Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www
(world wide web) : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
7.        Mempermudah para remaja mengkonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas mereka yang belum mereka mengerti.
8.        Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.


          Pengaruh Negatif Media sosial

       1. Anak dan remaja menjadi malas belajar dan berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.

2.    Situs jejaring sosial akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.

3.    Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata.

4.    Menurunnya prestasi siswa di sekolah. Kebanyakan para siswa yang telah menggunakan media sosial, lebih banyak menggunakan waktunya untuk berkomunikasi di media sosial dibandingkan belajar dirumah

5.    Kemungkinan besar mengancam keamanan diri. Hal ini sedang marak-maraknya terjadi, yaitu kasus penculikan serta penipuan di jejaring sosial.

6.    Mudahnya akses jaringan pornografi akan membuat rusaknya moral dan tingkah laku seseorang sebagai pelajar. Mudahnya akses media sosial ternyata juga mempermudah remaja untuk mengakses jaringan pornografi.

7.    Kurangnya sopan santun . Dengan adanya media sosial, semakin banyak masyarakat yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos, tentu akan  menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang

8.    Dapat menyebabkan setres yang dibawa penyakit yaitu aktivitas otak dan tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet.

9.  Internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tidak berdaya, kecemasan dan depresi.

10.  Berani mengorbankan apapun demi internet, contohnya dia berani mencuri demi   
 koneksi internet, dan lain-lain.

 11.  Banyaknya terjadi penculikan gadis akibat pergaulan bebas di media sosial

12.   Jejaring sosial dan sosial media juga digunakan sebagai bisnis prostitusi. 
     
              
                   Batasan Remaja pada Media Sosial
Maraknya hal-hal negatif yang terjadi di media sosial, yang menjadikan remaja sebagai korban utama dari hal-hal negatif tersebut. Untuk itu semestinya para pengguna dituntut untuk mengetahui batasan-batasan dalam berkomunikasi di media sosial. Orang tua dan para guru pun patutnya mampu menjadi faktor utama yang berperan dalam memberikan batasan-batasan akan media sosial.

      Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai langkah untuk menjaga mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
a         Berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet
tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet
b         Beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring
sosial. Hal ini akan
membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan-batasannya
c         Sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat
anak tersebut membuka situs jejaring sosial.
d         Tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak
yang belum cukup umur.
e.        Atur ulang jadwal rutinitas.
f.         Ciptakan keluarga dan suasana yang harmonis dan hangat, ajaklah anak
berdiskusi mengenai semua persoalan yang terjadi


Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadi faktor penting interaksi antar manusia. Khususnya kaum remaja. Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya di hadapan orang lain atau pun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Di tambah lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan ber-sosial media dan provider yang menyediakan murahnya layanan sosial media

Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki andil besar dalam memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.Namun terkadang komunikasi di jejaring sosial ini dapat menjadi momok menakutkan bagi sebagian pengguna. Penyalahgunaan Media sosial itulah yang menjadikan hal tersebut bumerang dalam kehidupan remaja.

Namun, bagaimana pun juga, media sosial tetap saja memiliki dampak positif dan negatifnya, tergantung bagaimana kita selaku pelajar memaknai penggunaan media sosial tersebut. Peran orang tua dan para guru di sekolah sangat diharapkan untuk membantu remaja dalam membatasi diri dalam media sosia